Wisata Bengkulu, dari Pantai Hingga Sejarah

Bengkulu adalah sebuah provinsi kecil yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatera. Provinsi ini berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Barat di sebelah utara, Provinsi Lampung di bagian selatan, dan Provinsi Sumatera Selatan di bagian timur. Awalnya, wilayah seluas 19.789 kilometer persegi ini hanyalah bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Daerah ini resmi berdiri sendiri dan menjadi provinsi ke-26 Indonesia pada 16 November 1968.

Meskipun kecil, wilayah ini menyimpan beragam potensi wisata. Mulai dari wisata alam, wisata budaya, maupun wisata sejarah. Hingga saat ini, Dinas Pariwisata Bengkulu mencatat ada 80 obyek wisata di wilayah itu. Bayangkan, wisata alamnya saja meliputi  14 pantai, delapan wisata air, dan 36 wisata alam lainnya.

Ya, Bengkulu cukup beruntung dianugerahi topografi alam yang unik. Bagian timurnya merupakan dataran tinggi dan pegunungan. Di bagian ini banyak terdapat obyek wisata yang berkaitan dengan pegunungan. Anda bisa menikmati nikmatnya mandi di sumber mata air panas, berenang di air terjun, atau sekadar menikmati keindahan alam di Telaga Tujuh Warna. Di bagian timur ini pulalah terdapat pusat sayuran dan buah-buahan.

Sementara, bagian barat Bengkulu adalah dataran rendah dan pantai berpasir putih. Tak mengherankan bila pantai menjadi obyek wisata andalan Provinsi Bengkulu. Salah satu pantai yang terkenal di Bengkulu adalah Pantai Lais. Pantai ini sering dikunjungi wisatawan karena aksesnya mudah dan tidak terlalu jauh dari pusat kota. Jarak dari Bandara Fatmawati ke Pantai ini hanya 60 km.

Pantai Lais ini masih asli, pantainya berpasir hitam dan lautnya masih biru. Di sepanjang pantai tumbuh deretan pohon-pohon palem yang menyejukkan. Warna biru cerah dan pasir hitam, dibumbui dengan hijaunya pohon palem sungguh menyejukkan mata. Tambah segar lagi karena di sela-sela deretan pohon palem itu terdapat titik-titik oranye. Ternyata warna oranye itu berasal dari kotak pendingin khas Sosro. Ah memang segar menikmati Teh Botol Sosro di bawah panasnya matahari pantai.

Meski berpasir hitam, pantai ini jauh dari kesan jorok. Lihat saja para wisatawan mancanegara yang tidak ragu-ragu berbaring di atasnya untuk berjemur. Mereka menyukai pantai ini juga karena tidak terlalu hiruk pikuk. Tidak terlalu banyak kegiatan atau dekorasi yang artifisial. Semuanya masih alami.

Di sepanjang pantai ini terdapat juga bangunan peninggalan Jepang. Bangunan itu berupa benteng pertahanan yang mampu menampung 3-4 orang di dalamnya. Bangunan ini dilengkapi juga dengan celah menghadap laut, yang diperkirakan digunakan untuk memantau situasi yang terjadi di laut.

Total bangunan benteng itu ada sembilan. Semuanya ditempatkan sejajar dengan sejajar dengan jarak sekitar 5 meter antar bangunan dan lokasinya memanjang di sepanjang bibir pantai. Pembangunan benteng itu dilakukan oleh warga Lais sendiri. Pada masa pendudukan Jepang, mereka dipaksa menjadi Romusha. Dan benteng itu dibangun untuk mempertahankan wilayah Lais dari Belanda dan sekutu pada perang Asia Timur Raya.

Lokasi Bengkulu memang strategis. Maka tak mengherankan bila ia disinggahi banyak bangsa. Jauh sebelum Jepang tiba, Inggris telah dahulu menguasai wilayah ini. Maka tak mengherankan bila banyak sekali bangunan bersejarah yang ditinggalkan di daerah ini. Peninggalan Inggris antara lain adalah Benteng Marlborough.

Benteng ini didirikan pada abad ke-17 oleh East Indian Company. Sebetulnya benteng ini adalah benteng yang kedua dibangun setelah Fort York. Namun Fort Marlborough ini menjadi benteng Inggris yang terkuat di Timur setelah benteng di Madras, India. Marlborough dibangun khusus untuk mengantisipasi ancaman Belanda yang pada waktu itu berpusat di Batavia.

Inggris memang mampu bertahan dari Belanda. Tapi ternyata, Inggris justru ditaklukkan oleh warga asli Bengkulu. Pada 1807 terjadi pemberontakan rakyat Bengkulu terhadap Inggris. Dalam peristiwa itu, residen Inggris  yang superkejam, Thomas Parr terbunuh. Jasadnya dikubur di benteng Marlborough. Kuburannya ini lalu dibuatkan tugu sebagai monumen peringatan kemenangan rakyat Bengkulu terhadap Inggris.

Ada lagi monumen penting yang sering dikunjungi wisatawan, yaitu rumah pengasingan Bung Karno.  Sebelum Indonesia merdeka, proklamator kita ini pernah diasingkan ke Bengkulu. Rumah ini terletak di Jl. Soekarno-Hatta. Sekarang, rumah seluas 9 X 18 m persegi di atas lahan seluas empat hektare ini dijadikan museum. Kita bisa melihat barang-barang pribadi peninggalan Soekarno di sana. Ada sepeda yang sering digunakan Bung Karno dahulu, koleksi buku-bukunya, bahkan perlengkapan tonil Monte Carlo.  Ah, kalau bicara peninggalan sejarah di Bengkulu, pasti tidak ada habisnya.***

Published by Asep Saefullah

Manusia biasa dari Bandung. Kini bekerja untuk Kantor Berita Pena indonesia ->www.penaindonesia.com

5 thoughts on “Wisata Bengkulu, dari Pantai Hingga Sejarah

    1. kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T dan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor togel.nya yang AKI berikan 4 angkah 6359 alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI. dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI. insya allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI.. sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka main togel .
      yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi AKI SOLEH,,di 0823 1333 6747,, insya allah anda bisa seperti saya…menang togel 175 juta, wassalam.
      makasih yang punya room….

Leave a comment